Siapa sangka jika ada cerita menggelitik sekaligus menginspirasi di balik ibadah haji Soeharto pada tahun 1991. Bagaimana kisahnya? Cari tahu jawabannya di sini!
Presiden Indonesia kedua, Soeharto naik haji bersama keluarga Cendana pada tahun 1991.
Walaupun begitu, ada kisah menarik yang terjadi sebelum dan selama ibadah haji Soeharto.
Penasaran dengan kisah yang dialami oleh suami dari Tien Soeharto tersebut?
Dikutip dari akun Instagram @presidensoeharto, berikut kisah selengkapnya!
Kisah Sebelum Ibadah Haji Soeharto
sumber: alif.id
Kisah pertama datang jauh sebelum Soeharto melaksanakan ibadah haji bersama keluarga besar Cendana.
Tujuh tahun sebelum naik haji, ia menerima sepucuk surat dari seorang siswa sekolah dasar.
Dalam suratnya, anak tersebut menanyakan mengapa Soeharto tak kunjung naik haji.
“Seorang siswa kelas tiga sekolah dasar, Tyar Fitriyanyah Ahyar, pada 20 Oktober 1984 menulis surat untuk Presiden Soeharto,” ungkap akun Instagram @presidensoeharto seperti dikutip pada Kamis, (07/04/2022).
“Kata guru saya juga papa saya, orang muslim harus pergi ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Kok Pak Presiden belum menunaikan haji?” tanya Tyar.
Isi dari surat tersebut bisa dirangkum dalam buku berjudul “Anak Indonesia dan Pak Harto: Kumpulan Surat Anak-Anak Indonesia untuk Presiden Soeharto” yang disunting oleh G. Dwipayana dan S. Sinansari.
Sudah Berniat untuk Naik Haji
sumber: republika.co.id
Soeharto sendiri sebenarnya bukan tidak ingin melaksanakan ibadah haji.
Dilansir historia.id, ia ingin segera melakukkannya sepulang umrah pada 1978.
Namun, Soeharto mengurungkan niatnya karena keadaan negara yang sangat membutuhkan kehadiran sosok presiden.
Mendapat Surat dari Raja Fahd
sumber: bolmong.pikiran-rakyat.com
Tujuh tahun setelah menerima surat dari Tyar, Soeharto naik haji bersama keluarga besar Cenada, dokter pribadi, pengawal, fotografer pribadi, dan pembimbing haji K.H. Qosim Nurzeha.
Dikutip dari akun Instagram @presidensoeharto, ayah dari Tommy Soeharto ini disambut oleh Gubernur Makkah, Pangeran Majid bin Abdul Azis yang mewakili Raja Fahd.
Tak hanya sekadar disambut, Kerajaan Arab Saudi juga menyediakan penginapan untuk Soeharto dan rombongan di Royal Guest, House serta perkemahan khusus di Arafah selama melaksanakan rangkaian ibadah haji.
Kisah ibadah haji Soeharto semakin menarik pada 22 Juni 1991.
Saat itu, ia mendapatkan surat dari Raja Fahd.
Dalam suratnya, pemimpin Kerajaan Arab Saudi tersebut memberikan pilihan nama untuk Soeharto yakni Mohammad atau Ahmad dan Siti Fatimah atau Siti Maryam bagi Ibu Tien.
Inilah alasan mengapa Soeharto lebih senang menggunakan nama Haji Mohammad Soeharto, sementara Ibu Tien memilih Hajah Siti Fatimah Hartinah Soeharto.
***
Semoga informasi di atas bermanfaat ya, Sahabat 99!
Simak terus artikel lainnya hanya di Berita 99.co Indonesia.
Kunjungi www.99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan hunian impianmu, karena kami selalu #AdaBuatKamu.
Temukan opsi menarik, salah satunya Dago Village yang berlokasi di Dago, Bandung.
